Anak sapi yang
memiliki sayap masih harus belajar untuk bisa terbang
Pupus sudah harapan kami
untuk bisa mengikuti pemeran sains internasional tahun ini .
Meskipun aku sudah
berusaha keras membujuk kepala sekolah akan tetapi proposal kami tetap ditolak,
sebagai ketua OSIS dan bagian dari siswa yang mengajukan ide ini pertama kali
aku merasa sedih dan juga kecewa pada diriku sendiri.
Aku merasa telah
mengecewakan para anggota OSIS yang lain juga.
Dalam rapat internal kali
ini aku berusaha meminta maaf pada teman-teman dan membesarkan hati mereka,
meskipun sudah jelas aku pun merasa kecil hati setelah proposal kami di tolak
untuk yang kesekian kalinya.
Hampir semua anggota sudah
berkumpul di ruang kesekretariatan OSIS. Mereka menunggu aku untuk memulai
rapat ini ketika tiba-tiba handphone ku berbunyi.
SMS
pengirim : Damon.
pengirim : Damon.
Kita
pulang bareng ya..OTW menjemputmu sekarang.
Damon adalah temanku sejak
SMP atau lebih tepatnya dia itu kakak kelasku, waktu aku kelas 1 SMP dia kelas
3 SMP, aku dan dia sama-sama anggota OSIS waktu itu, jadi kami sering bertemu
dan lama-lama jadi akrab sampai sekarang.
Sekarang dia sudah kuliah di UPI
sementara aku masih kelas 2 SMA. Dulu sewaktu SMA dia juga pernah menjabat
menjadi ketua OSIS seperti aku. Karena
rumah kami kebetulan dekat kami jadi sering pulang bareng, soalnya aku gak
punya sepeda motor seperti dia, ya lumayan lah buat ngirit ongkos..
Aku segera membalas sms
darinya
OK
tapi masih ada rapat OSIS.
------------------------------------------
Dua jam kemudian
Rapatnya baru saja selesai, tidak aku perkirakan sebelumnya bahwa rapat
ini bakal lumayan lama, para anggota OSIS sekarang sama pesimisnya denganku
tapi tidak ada diantara kami yang bisa melupakan proposal ini begitu saja.
Keluar dari ruang rapat, aku baru menyadari ternyata di luar sedang
hujan, duh gak bisa pulang deh.. terus di Damon dimana?
“hey adi, ada temen loe dari tadi nungguin di ruang sebelah !”.
“oh iya, thanks..”. jawabku.
Aku langsung menuju ke ruang yang ditunjukkan oleh anak tadi. Ruang
kesekretariatan kami memiliki 3 kamar, satu yang biasa kami pakai untuk rapat,
lalu ruang peralatan, dan ruang santai atau ruang yang biasa dipakai kalau ada
tamu.
Begitu masuk, dia langsung tersenyum melihatku. Tapi entah kenapa begitu
melihat wajahnya aku tiba-tiba jadi merasa lebih lemas dan sedih dari pada saat
rapat tadi.
“kenapa ?” Tanya nya saat aku duduk di sampingnya.
“proposal di tolak lagi !” jawabku lemas.
“owh.. kirain ditolak cinta lagi… hahaha “ .
Dia mengacak-acak rambutku seenaknya seperti aku ini adik nya saja, tapi
aku cuma cemberut aja tanpa ngomong apa-apa.
Sunyi… dia tidak meledek aku lagi setelah melihat reaksiku. aku memang
sedang malas untuk bercanda. Untuk beberapa saat kami hanya diam mendengarkan
suara hujan. Lama-lama bosen juga diem-dieman, iseng aku mengambil sebuah gitar
yang tergeletak dipojok ruangan lalu memberikan gitar itu padanya.
“nyanyi dong buat gue, biar gak BT !”.
Awalnya ku pikir dia bakalan minta
bayaran atau jitak kepalaku gara-gara
berani nyuruh-nyuruh dia, tapi ternyata dia malah beneran ngambil gitarnya dari
tangan ku mulai memetik gitar sambil nyanyi.
On a weagon
bound the market,There’s a calf with a mournful eye
High above
him there’s a swallow,Winging swifly through the sky
How the wind
are laughing, They laugh with all they might
Laugh and
laugh the whole day through,And half the summers night
Donna donna
donna donna, Donna donna donna don
Donna donna
donna donna, Donna donna donna don
“stop
complaining” said the farmer. Who told you a calf to be?
Why don’t
you have wings to fly with, Like the swallow so proud and free?
Calves are
easily bound and slaughtered, Never knowing the reason why
But whoever
treasures freedom, Like the swallow has learned to fly
Donna donna
donna donna, Donna donna donna don
Donna donna
donna donna, Donna donna donna don
Melodinya slow dan agak mellow gitu tapi enak banget di denger apalagi suaranya
gak jelek-jelek amat.. aku gak tau judul lagu nya apa yang jelas lagunya bahasa
inggris jadi kurang paham ..hehe
“artinya apa ?” Tanya ku sambil nyengir.
Bletak…
“aww…” jadi deh kepalaku kena jitak juga.
“ kenapa tiba-tiba jitak gua ?”
“Ketua OSIS bahasa inggrisnya
bego !, malu-maluin… !”.
“bukan gue aja kali, ketua OSIS yang gak pinter bahasa inggris !”
jawabku membela diri sambil ngelus-ngelus pala, gila . sakit banget dia njitak.
“artiin dong dam.. !”.
“dengerin baik-baik ya…!” raut muka damon jadi serius, sambil ngasih tau
terjemahan lagu tadi .
Dalam gerobak di pinggir pasar, ada anak sapi dengan mata penuh duka.
Jauh diatasnya ada swallow terbang tinggi dilangit.
Bagaimana angin tertawa, tertawa dengan penuh tenaga
Tertawa terus sepanjang hari dan separuh malam di musim panas.
“Berhenti mengeluh” kata petani, siapa yang suruh kamu jadi anak sapi?
Kenapa kamu tidak memiliki sayap untuk terbang seperti swallow yang
bangga dan bebas.
Anak sapi gampang diikat dan dibunuh tanpa tahu alasannya mengapa?
Tapi siapapun yang mencari kebebasan seperti swallow harus belajar
terbang.
Selesai damon menterjemahkan lagu itu, akupun terdiam. Lirik lagu itu penuh
filosofis yang sepertinya khusus ditujukan buatku.
Aku memandang damon, matanya memandangku dengan seksama. Aku tau ia
menunggu reaksiku.
“aku ini anak sapi..!” kataku.
“dan belum punya sayap !” jawabnya.
“tapi masih harus belajar supaya bisa terbang !” sambungku.
“jangan menyerah !”
Aku terdiam. Tidak terduga damon bisa menasehati aku sedalam itu.
ya.. dia memang pernah jadi ketua OSIS tapi aku tidak mengira dia bisa
bijaksana seperti ini.
Aku mengangguk “nanti aku cari cara lain supaya proposalnya disetujui
..” jawabku.
Damon tersenyum mendengarnya.
Aku jadi salting. Bagaimana ya.. sedikit banyak aku jadi merasa malu
terhadap diriku.
Seperti dalam lirik lagu yang tadi dinyanyikan Damon, bahwa
aku ini adalah seekor anak sapi yang ingin terbang seperti burung swallow
tetapi bagi anak sapi sangatlah sulit untuk bisa terbang. Tidak cukup hanya dengan
keyakinan yang kuat tetapi aku harus berusaha tanpa kenal lelah.Tapi aku, baru
saja dihadapkan pada masalah seperti ini sudah mau menyerah.. benar-benar
memalukan.
Jangan Lupa tinggalkan Komentar setelah Membaca... Arigatou
Penulis : saninurmala89@gmail.com
0 comments:
Post a Comment